Cilacap - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cilacap secara rutin melakukan pembinaan kerohanian bagi seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama Islam di Masjid At-Taubah Lapas Kelas IIB Cilacap.
Pembinaan kerohanian dan ibadah keagamaan dilakukan untuk menciptakan insan rohani yang berkarakter, sesuai dengan agama yang dianut para WBP. Mengingat para warga binaan yang saat ini menghuni Lapas berasal dari latar belakang keagamaan yang berbeda-beda.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Cilacap, Dedi Cahyadi menyampaikan bahwa kegiatan ibadah kerohanian masing-masing agama dilaksanakan di rumah ibadah yang tersedia di dalam Lapas Cilacap, Selasa (09/01).
"Warga binaan Lapas Cilacap, berasal dari latar belakang keagamaan yang berbeda-beda, meliputi Islam dan Kristen. Kegiatan keagamaan secara rutin kami laksanakan dan senantiasa berjalan dengan harmonis dan damai, " terang Kalapas dalam keterangan tertulis Selasa (09/01/2024).
Pada hari ini, giat pengajian rutin iqro dan Al-Qur'an merupakan salah satu sarana pembelajaran bagi Narapidana yang belum bisa membaca Al-Qur'an. Giat ini dilakukan secara rutin di Masjid At-Taubah dengan tujuan agar dapat memperbaiki dan memperlancar bacaan Al-Qur'an dengan benar. Kemudian bagi WBP yang telah bisa membaca Al-Qur'an, juga turut mengikuti untuk memperlancar kemampuan membaca Al-Qur'an.
Sedangkan bagi warga binaan yang beragama Kristen, melaksanakan ibadah di Gereja Immanuel, yang juga tersedia di Lapas. Ibadah di Gereja merupakan salah satu program pembinaan terhadap narapidana dari bagian kerohanian.
Kasi Binadik, Wahyudin Rani menjelaskan, ibadah keagamaan selain untuk mempermudah pengurusan integrasi, minat WBP dalam menunaikan ibadah cukup tinggi. Hal ini mencerminkan diterimanya nilai-nilai kerohanian yang telah didapat untuk taat kepada Tuhan sebagai bentuk kekonsitenan dan loyal kepada ajaran agama.
Baca juga:
Pegawai Kanim Cilacap Rutin Donorkan Darah
|
"Mereka sangat menyambut baik atas kelengkapan fasilitas rumah ibadah yang tersedia di Lapas. Sehingga diharapkan melalui kegiatan kerohanian dan ibadah akan berdampak postif bagi kehidupan di lingkungan Lapas." Sambung Wahyudin.
Pembinaan secara rohani dan ibadah keagamaan yang secara rutin dan konsisten dilakukan akan menciptakan insan rohani yang berkarakter, sehingga dapat menciptakan situasi Lapas menjadi harmonis, aman, nyaman dan memberikan ketenangan di setiap masa pembinaan di Lapas Cilacap.* (IH)